Tinjau Ekosistem Industri Kulit, Menko Airlangga Dorong Pemberdayaan UMKM melalui Akses Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta-Industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar terhadap struktur Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan tercatat mencapai sebesar 19,25 % pada tahun 2021 lalu. Industri pengolahan sendiri berhasil tumbuh sebesar 3,39 %(yoy) sepanjang tahun 2021 tersebut.
Sementara itu, untuk sektor Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki sebagai bagian dari industri pengolahan nonmigas juga berhasil tumbuh positif sebesar 7,75% (yoy) pada tahun 2021 dengan kontribusi 0,25% terhadap PDB. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, untuk sektor industri tersebut menyumbang PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan nilai mencapai Rp42,51 triliun pada 2021. Nilai tersebut porsinya sebesar 1,44% dari industri pengolahan nonmigas nasional.
Pemerintah juga telah mendorong keberpihakan yang besar kepada pengembangan industri kecil dan menengah melalui pemberlakuan PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Keberpihakan tersebut salah satunya diwujudkan dalam Program Pembinaan UMKM melalui Pengelolaan Terpadu (factory sharing) UMKM.
Dalam rangka pelaksanaan program tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja ke PT Garut Makmur Perkasa di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Kamis (21/04). PT Garut Makmur Perkasa sendiri merupakan pabrik penyamakan kulit terbesar di Indonesia dan telah memiliki fasilitas standar untuk pengolahan limbah. Perusahaan ini memproduksi kulit sebagai bahan baku industri termasuk bagi UMKM.
“Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja untuk meninjau ekosistem industri kulit dan UMKM pengrajin kulit di Garut,” ujar Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut.
Kegiatan kunjungan Menko Airlangga diawali dengan factory touring meninjau fasilitas pabrik dan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan KUR secara simbolis kepada 2 UMKM pengrajin kulit binaan BNI. Selanjutnya, Menko Airlangga melakukan kunjungan ke stand UMKM yang menampilkan berbagai produk kerajinan dari kulit serta berdialog dengan para pelaku UMKM tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Garut Rudy Gunawan juga mengapresiasi Menko Airlangga yang telah berperan serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Garut. ”Kunjungan kerja ini mempunyai arti yang sangat besar bagi Kabupaten Garut, karena program-program dari Kemenko Perekonomian terasa di Kabupaten Garut yang penduduknya saat ini berjumlah sekitar 2,7 juta. Tentu kami berterimakasih, Bapak mengadakan kunjungan di saat kami juga sedang recovery dari keterpurukan ekonomi. Dahulu pertumbuhan ekonomi kami minus, kini sudah plus lagi, diatas 3,7%. Mudah-mudahan kami bisa lanjut menuju ke angka 5% kembali,” ujar Bupati Rudy.
Sementara itu, penyaluran KUR secara simbolis disampaikan kepada 2 debitur BNI yang memiliki usaha di bidang industri sarung tangan kulit yang saat ini telah dipasarkan hingga ekspor ke Malaysia, serta industri jaket dan kerajinan dari kulit. “Diharapkan UMKM untuk terus mengakses KUR. Karena KUR telah disiapkan Pemerintah sebesar Rp373,17 Triliun dengan subsidi bunga 3%, jadi silahkan dimanfaatkan,” ujar Menko Airlangga.
Dalam kunjungan tersebut, juga dihadirkan sebanyak 14 UMKM pengrajin kulit. Beberapa pengrajin kulit tersebut merupakan pengusaha dari kalangan milenial yang diantaranya mengusung brand yakni Astiga Leather yang sudah mampu merambah pasar ekspor dan Tag Leather yang turut memasok produk saat perhelatan Moto GP di Mandalika beberapa waktu lalu.
Kegiatan kunjungan kerja tersebut turut dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Anggota DPR RI, Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua DPRD Garut, Forkopimda Kabupaten Garut, serta Komisaris Utama PT Widodo Makmur Perkasa. (rls)